Cara Paling Bijak untuk Bijak

Apa cara paling bijak untuk bijak? Sebuah pertanyaan yang sekelibat melintas dipikiran saya. Saya yakin pikiran itu tak hanya sekedar melintas. Pasti ada kejadian, pengalaman atau sesuatu lainnya yang terjadi dan terakumulasi dalam hidup saya. Hingga pada akhirnya tersimpan di alam bawah sadar dan muncullah pertanyaan itu.

Apa itu bijak? Menurut www.merriam-webster.com bijak memiliki ciri pemahaman yang mendalam terhadap sesuatu, mengamati secara tajam dan menyeluruh dan mampu membuat penilaian yang masuk akal. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) juga memaknai bijak adalah selalu menggunakan akal budinya.

Sering kali orang bijak tak sadar bahwa dirinya mencirikan sifat-sifat bijak itu sendiri sehingga seluruh keputusan dalam hidupnya diambil secara bijak. Namun tak jarang pula orang yang tampak bijak secara kasat mata tak menunjukkan ciri dan sifat bijak dalam kesehariannya.

Bijak pada akhirnya akan melahirkan kebijaksanaan yang berarti kemampuan manusia untuk bertindak dengan kontrol diri sepenuhnya dalam situasi apa pun.  

Orang yang bijak biasanya akan menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai sesuatu yang sedang menjadi ketertarikannya ataupun mengenai fenomena yang sedang hangat dibicarakan. 

Sebagai contoh, ketika seorang bijak tertarik saat melihat sebuah postingan yang melintas di lini masa media sosialnya, sebelum dia merespon postingan tersebut atau meninggalkan komentar maka biasanya dia akan mencari tahu terlebih dahulu latar belakang postingan tersebut. Dia akan menggali informasi sebanyak-banyaknya sebelum akhirnya memutuskan merespon postingan itu. 

Ada kalanya karena fokus mencari latar belakang, konteks postingan, informasi dan lain sebagainya, orang bijak itu urung dan batal meninggalkan respon dan berkomentar. Ya, tidak selamanya menanggapi sesuatu itu harus ngapa-ngapain, terkadang perlu juga menaggapinya dengan tidak ngapa-ngapain. 

Jadi, apa cara paling bijak untuk bijak menurut saya? Diam. Iya ...diam, itu menurut saya cara paling bijak untuk bijak. Kamu tidak perlu harus setuju, karena hidup tak hanya hitam dan putih, benar dan salah, setuju dan tidak. Hidup harusnya lebih dari itu.

Saya jadikan tulisan ini sebagai pengingat untuk diri saya sendiri, manakala perlu diingatkan untuk hidup tak sekedar hidup. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama